Alhamdulillah, kita saat ini ada di bulan Rabiul Awwal 1444 H, bulan kelahiran utusan Allah yang terakhir, Nabi termuliya disisi Allah, Muhammad bin Abdullah.Kita bisa menyebutnya, Maulid Nabi SAW
Begitu muliyanya, sampai Allah SWT memujinya dalam salah satu firman-Nya dalam Al-Quran :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
" Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".(Al-Qalam : 4 ).
Ketika Ibunda Aisyah radhiyallahu`anhā ditanya mengenai akhlak Rasulullah shallallāhu `alaihi wa sallam, beliau menjawab: “Akhlak rasulullah adalah Al Quran” (HR Ahmad).
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ) رواه أحمد)
Ini berarti kehidupan Rasulullah merupakan manifestasi riil Al Quran. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa akhlak beliau adalah, ‘Al Quran berjalan’.
Baca Juga: Kagum Dengan Indonesia, Tragedi Kanjuruhan Bikin Bule Ini Kaget
Baca Juga: Balita 17 Bulan Ini, Butuh Perhatian Pemerintah Setelah di Tinggal Kedua Orang TuanyaBaca Juga: Melawan Lupa, IWS Ajak Warga Hingga Pejabat Nobar Film G30S/PKI
Empat belas abad sudah, Rasulullah SAW meninggalkan umatnya. Namun pengaruhnya tetap hidup, kuat dan berakar, terutama suri tauladannya yang dikenang dan tercatat dalam Al Quran dan Hadits-Haditsnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok teladan dan idola yang sempurna bagi orang-orang yang beriman kepada Allah yang menginginkan kebaikan dan keutamaan dalam hidup mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri yang menamakan semua perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai “teladan yang baik“, yang ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh _ash-shirathal mustaqim_ (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah SWT.
Tidak heran, karena memang Rasulullah SAW selain diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, juga untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana Sabda beliau:
Artikel Terkait
Sambut Maulid Nabi SAW dan Khaul Syeik Johor, Rambutan Masam Kembali Bakal Kedatangan Habaib
Sambut Maulid Nabi, Ayoo Idolakan Nabi Kita Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi SAW, Putra Almarhum KH Zainuddin MZ Bakal Datang ke Jambi